بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
sudah menjadi lumrah,perasaan cemburu telah menjadi sebahagian dalam hidup kita.adakalanya perasaan ini datang tanpa diduga..dan jika perasaan ini datang,maka tersingkaplah perasaan sebenar disebaliknya..cemburu ini ada yang mengatakan ianya asas kepada perasaan cinta dan sayang.jika tiada perasan cemburu,sudah pasti perasaan cinta dan sayang itu tiada..cemburu ini terlalu banyak pembahagiannya..ada yang cemburu dengan kesenangan orang lain sehingga tertimbul perasaan hasad..tapi,disini ingin ditekankan pada cemburu kerana terlalu sayang akan sesuatu atau sesorang insan..tapi apa sekali pun,adakah kita paham apa maksud cemburu itu?lebih-lebih lagi dari sudut pandangan islamik?
Cemburu (Al-Ghairah)
Cemburu ialah kebencian seseorang untuk disamai dengan orang lain dalam hak-haknya, dan itu merupakan salah satu akibat dari buah cinta. Maka tidak ada cemburu kecuali bagi orang yang mencintai. Dan cemburu itu termasuk sifat yang baik dan bagian yang mulia, baik pada laki-laki atau wanita.
Ketika seorang wanita cemburu maka dia akan sangat marah ketika suaminya berniat kawin dan ini fitrah padanya. Sebab perempuan tidak akan menerima madunya karena kecemburuannya pada suami, dia senang bila diutamakan, sebab dia mencintai suaminya. Jika dia tidak mencintai suaminya, dia tidak akan peduli. Kita tekankan lagi disini bahwa seorang wanita akan menolak madunya, tetapi tidak boleh menolak hukum syar’i tentang bolehnya poligami. Penolakan wanita terhadap madunya karena gejolak kecemburuan, adapun penolakan dan pengingkaran terhadap hukum syar’i tidak akan terjadi kecuali karena kelalaian dan kesesatan. Adapun wanita yang solehah, dia akan menerima hukum-hukum syariat dengan tanpa ragu-ragu, dan dia yakin bahwa padanya ada semua kebaikan dan hikmah. Dia tetap memiliki kecemburuan terhadap suaminya serta ketidaksenangan terhadap madunya.
Kami katakan kepada wanita-wanita muslimah khususnya, bahwa ada bidadari yang jelita matanya yang Allah Swt jadikan mereka untuk orang mukmin di syurga. Maka wanita muslimat tidak boleh mengingkari adanya ‘bidadari’ ini untuk orang mukmin atau mengingkari hal-hal tersebut, karena dorongan cemburu. Maka kami katakan padanya :
-Dia tidak tahu apakah dia akan berada bersama suaminya di syurga kelak atau tidak.
-bahwa cemburu tidak ada di syurga, seperti yang ada di dunia.
-Bahwasanya Allah Swt telah mengkhususkan juga bagi wanita dengan kenikmatan-kenikmatan yang mereka redhai, meski kita tidak mengetahui secara terperinci.
Syurga merupakan tempat yang kenikmatannya belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terdetik dalam hati manusia, seperti firman Allah Swt
["Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan"] As-Sajdah : 17
Oleh kerana itu, tak seorang pun mengetahui apa yang tersembunyi bagi mereka dari bidadari-bidadari penyejuk mata sebagai balasan pada apa-apa yang mereka lakukan. Dan di syurga diperoleh kenikmatan-kenikmatan bagi mukmin dan mukminat dari apa-apa yang mereka inginkan, dan juga didapatkan hidangan-hidangan, dan akan menjadi saling redha di antara keduanya sepenuhnya. Maka wajib bagi keduanya (suami-isteri) di dunia ini untuk beramal sholeh agar memperoleh kebahagiaan di syurga dengan penuh kenikmatan dan rahmat Allah Swt yang sangat mulia lagi pemberi rahmat.
Adapun kecemburuan seorang laki-laki pada keluarganya dan kehormatannya, maka hal tersebut ‘dituntut dan wajib’ baginya kerana termasuk kewajiban seorang laki-laki untuk cemburu pada kehormatannya dan kemuliaannya. Dan dengan adanya kecemburuan ini, akan menolak adanya kemungkaran di keluarganya. Adapun contoh kecemburuan dia pada isteri dan anak-anaknya, yaitu dengan cara tidak rela kalau mereka telanjang dan membuka tabir di depan laki-laki yang bukan mahramnya, bercanda bersama mereka, hingga seolah-olah laki-laki itu saudaranya atau anak-anaknya.
Anehnya bahwa kecemburuan seperti ini, di jaman kita sekarang dianggap ekstrim-fanatik, dan lain-lain. Akan tetapi akan hilang kehairanan itu ketika kita sebutkan bahwa manusia di zaman kita sekarang ini telah hidup dengan adat barat yang jelek. Dan maklum bahwa masyarakat barat umumnya tidak mengenal makna aib, kehormatan dan tidak kenal kemuliaan, kerana serba boleh (permisivisme), mengumbar hawa nafsu kebebasan saja. Maka orang-orang yang mengagumi pada akhlak-akhlak barat ini tidak mahu memperhatikan pada akhlak Islam yang dibangun atas dasar penjagaan kehormatan, kemuliaan dan keutamaan.
Sesungguhnya Rasulullah Saw telah mensifati seorang laki-laki yang tidak cemburu pada keluarganya dengan sifat-sifat yang jelek, yaitu‘Dayus’. Sungguh ada dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabraani dari Amar bin Yasir r.a, serta dari Al-Hakim, Ahmad dan Baihaqi dari Abdullah bin Amr r.a, dari Nabi Saw bahwa ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga yaitu peminum khomr, pendurhaka orang tua dan dayus. Kemudian Nabi menjelaskan tentang dayus, yaitu orang yang membiarkan keluarganya dalam kekejian atau kerosakan, dan keharaman.
Wallahu a’lam
Ketika seorang wanita cemburu maka dia akan sangat marah ketika suaminya berniat kawin dan ini fitrah padanya. Sebab perempuan tidak akan menerima madunya karena kecemburuannya pada suami, dia senang bila diutamakan, sebab dia mencintai suaminya. Jika dia tidak mencintai suaminya, dia tidak akan peduli. Kita tekankan lagi disini bahwa seorang wanita akan menolak madunya, tetapi tidak boleh menolak hukum syar’i tentang bolehnya poligami. Penolakan wanita terhadap madunya karena gejolak kecemburuan, adapun penolakan dan pengingkaran terhadap hukum syar’i tidak akan terjadi kecuali karena kelalaian dan kesesatan. Adapun wanita yang solehah, dia akan menerima hukum-hukum syariat dengan tanpa ragu-ragu, dan dia yakin bahwa padanya ada semua kebaikan dan hikmah. Dia tetap memiliki kecemburuan terhadap suaminya serta ketidaksenangan terhadap madunya.
Kami katakan kepada wanita-wanita muslimah khususnya, bahwa ada bidadari yang jelita matanya yang Allah Swt jadikan mereka untuk orang mukmin di syurga. Maka wanita muslimat tidak boleh mengingkari adanya ‘bidadari’ ini untuk orang mukmin atau mengingkari hal-hal tersebut, karena dorongan cemburu. Maka kami katakan padanya :
-Dia tidak tahu apakah dia akan berada bersama suaminya di syurga kelak atau tidak.
-bahwa cemburu tidak ada di syurga, seperti yang ada di dunia.
-Bahwasanya Allah Swt telah mengkhususkan juga bagi wanita dengan kenikmatan-kenikmatan yang mereka redhai, meski kita tidak mengetahui secara terperinci.
Syurga merupakan tempat yang kenikmatannya belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terdetik dalam hati manusia, seperti firman Allah Swt
["Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan"] As-Sajdah : 17
Oleh kerana itu, tak seorang pun mengetahui apa yang tersembunyi bagi mereka dari bidadari-bidadari penyejuk mata sebagai balasan pada apa-apa yang mereka lakukan. Dan di syurga diperoleh kenikmatan-kenikmatan bagi mukmin dan mukminat dari apa-apa yang mereka inginkan, dan juga didapatkan hidangan-hidangan, dan akan menjadi saling redha di antara keduanya sepenuhnya. Maka wajib bagi keduanya (suami-isteri) di dunia ini untuk beramal sholeh agar memperoleh kebahagiaan di syurga dengan penuh kenikmatan dan rahmat Allah Swt yang sangat mulia lagi pemberi rahmat.
Adapun kecemburuan seorang laki-laki pada keluarganya dan kehormatannya, maka hal tersebut ‘dituntut dan wajib’ baginya kerana termasuk kewajiban seorang laki-laki untuk cemburu pada kehormatannya dan kemuliaannya. Dan dengan adanya kecemburuan ini, akan menolak adanya kemungkaran di keluarganya. Adapun contoh kecemburuan dia pada isteri dan anak-anaknya, yaitu dengan cara tidak rela kalau mereka telanjang dan membuka tabir di depan laki-laki yang bukan mahramnya, bercanda bersama mereka, hingga seolah-olah laki-laki itu saudaranya atau anak-anaknya.
Anehnya bahwa kecemburuan seperti ini, di jaman kita sekarang dianggap ekstrim-fanatik, dan lain-lain. Akan tetapi akan hilang kehairanan itu ketika kita sebutkan bahwa manusia di zaman kita sekarang ini telah hidup dengan adat barat yang jelek. Dan maklum bahwa masyarakat barat umumnya tidak mengenal makna aib, kehormatan dan tidak kenal kemuliaan, kerana serba boleh (permisivisme), mengumbar hawa nafsu kebebasan saja. Maka orang-orang yang mengagumi pada akhlak-akhlak barat ini tidak mahu memperhatikan pada akhlak Islam yang dibangun atas dasar penjagaan kehormatan, kemuliaan dan keutamaan.
Sesungguhnya Rasulullah Saw telah mensifati seorang laki-laki yang tidak cemburu pada keluarganya dengan sifat-sifat yang jelek, yaitu‘Dayus’. Sungguh ada dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabraani dari Amar bin Yasir r.a, serta dari Al-Hakim, Ahmad dan Baihaqi dari Abdullah bin Amr r.a, dari Nabi Saw bahwa ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga yaitu peminum khomr, pendurhaka orang tua dan dayus. Kemudian Nabi menjelaskan tentang dayus, yaitu orang yang membiarkan keluarganya dalam kekejian atau kerosakan, dan keharaman.
Wallahu a’lam
p/s: jika hati sudah mulai sayang,pasti cemburu itu akan datang.walaupun ada kalanya ia terasa pahit,adakalanya ia boleh jadi bukti rasa sayang kita jika ia kena pada kadar dan batasannya dan disitu pasti ada kemanisannya.moga kecemburuan kita dibatasi dengan keimanan dan ketakwaan pada Allah swt.
Ya,aku cemburu,
Cemburu melihatmu,
Sehingga aku menangis,
Mengenangkan kehinaanku..
Biarlah aku cemburu,
Kerana cemburu itu memberikan kebaikan padaku,
Dan semoga benar-benar baik untukku..
Ketahuilah cemburuku bukan pada parasmu,
Cemburuku bukan pada pangkatmu,
Bukan pada keberadaanmu,
Dan bukan jua pada keturunanmu..
Tapi cemburuku pada ketinggian ilmumu,
Cemburuku pada kuatnya pegangan agamamu,
Pada cantiknya akhlakmu,
Dan kerana Dia hadirkan hidayah buatMu..
Aku cemburu lagi..
Tatkala ada yang menyapa hatimu,
Ada yang menghulurkan salam perkenalan buatmu,
Hatimu teguh mempertahankan iman,
Imanmu kental menundukkan nafsu..
Aku menangis..
Aku cemburu..
Dan aku ingin bertekad..
Aku ingin masa yang akan meninggalkan,
Berlalu dengan diriku yang bertambah baik,
Berlalu dengan bertambahnya ilmuku,
Kerana aku ingin menjadi sepertimu..
Dan aku akan sentiasa cemburu denganmu,
Selagi dirimu tetap di atas jalanNya,
Dengan ilmu dan iman yang semakin mantap..
Namun disebalik cemburu itu,
Aku bahagia mengenalimu,
Bersyukur padaNya menemukanku denganmu,
Dan aku ingin terus mengenalimu,
Kerana aku bukan sahaja ingin cemburu denganmu,
Tapi aku juga ingin mengasihimu,
Sebanyak selayaknya aku..
0 comments:
Post a Comment